NPM : 24210316
Kelas : 4 e b 2 2
BAB I
Akuntansi Dalam Perspektif Global
Akuntansi Dalam Perspektif Global
Menurut asal kata, perspektif global dapat dibagi
menjadi dua, yaitu kata perspektif dan global, perspektif artinya wawasan/cara
pandang dan global yang artinya menyeluruh/mendunia. Jadi, perspektif global
artinya wawasan atau cara pandang yang menyeluruh atau mendunia.
Secara ilmiah, perspektif global adalah wawasan atau
cara pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya
interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi
(Sriartha, 2004: 5). Interaksi merupakan
kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan
tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan
kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut
mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah. Contohnya
interaksi yang terjadi antara desa dengan kota, dalam pendistribusian bahan
pangan dari desa ke kota. Begitu pula
sebaliknya, pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa. Kompetisi terjadi
karena keinginan untuk bersaing atau bertahan antar umat manusia di muka bumi.
Menurut para ahli perspektif global diartikan sebagai:
1.
Sumaatmadja dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja
(2007) mengungkapkan bahwa pengertian
perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berperilaku terhadap suatu
masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yakni dari
sisi kepentingan dunia atau internasional.
2.
Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa
perspektif global adalah cara pandang atau wawasan untuk melihat dunia saat ini
sangat dipengaruhi oleh arus global. Sehingga semua bangsa menjadi saling
ketergantungan, saling mempengaruhi dan saling berhubungan diantara berbagai
kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi dan teknologi dalam konteks
global. Kebudayaan di dunia ini sangat beragam antar berbagai belahan negara di
dunia. Dimana masing-masing kebudayaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
·
Upaya Pemakai
Laporan Keuangan Asing
Layanan yang diberikan oleh para penyusun laporan
keuangan terhadap para pemakai non domestik merupakan hasil analisis
cost-benefit. Demikian pula para pemakai merencanakan strategi bagaimana
menghadapi informasi keuangan yang berasal dari negara lain.
·
Investor
Para investor internasional yang tidak merasa
terhalang oleh perbedaan akuntansi menunjukan bahwa mereka fokus pada
perekonomian entitas-entitas asing , mengandalkan laporan keuangan lokal, atau
sepenuhnya mengabaikan perbedaan akuntansi karena mereka menggunakan pendekatan
investasi top-down.
Negara-negara
yang paling sering disebut oleh para investor intitusional sebagai
sebuah sumber perhatian ketika berinvestasi diluar negeri adalah Jerman,
Jepang, dan Swiss.
·
Underwriter
Underwriter adalah sebuah kelompok lain yang di survey
dalam studi ini. Mayoritas Underwriter
yang di survey memandang diversitas akuntansi internasional sebagai
sebuah masalah. Mereka menghadapi prinsi-prinsip akuntansi dan perbedaan
diklosur dengan berbagai cara. Underwriter dapat memberikan nasihat tentang
praktik-praktik dan lingkungan bisnis di negara penerbit.
·
Regulator
Pasar
Para regulator pasar mereupakan suatu kategori pemakai
penting yang lain karena mereka dapat secara langsung mempengaruhi tipe dan
volume sekuritas asing yang dapat diterbitkan dan diperdagangkan dalam
yuridikasi mereka.
BAB II
Akuntansi Komparatif
Akuntansi Komparatif
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian
lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi
internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional
(multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang
produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar
modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional
berlangsung secara real time basis.
Standar akuntansi adalah
regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan standar. Namun,
praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal itu disebabkan 4
hal: di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan
akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif; secara sukarela perusahaan
boleh melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan; beberapa
Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik hasil; dan di beberapa Negara standar hanya berlaku untuk
laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan
konsolidasi.
·
Perancis
Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga
sangat mungkin melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de
Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan
pelaporan keuangan di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum
Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General
wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki
manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi
antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok
yang dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk
mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial
Reporting Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari
Perancis yang mencatat sahamnya di luar negeri.
Lima organisasi utama yang terlibat
dalam proses penetapan standard di Perancis:
a.
Counseil
National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b.
Comite de
la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
c.
Autorite
des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d.
Ordre des
Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e. Compagnie
Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan
Auditor Kepatuhan Nasional)
Perusahaan Perancis melaporkan neraca, laporan laba
rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan direktur, dan laporan auditor.
Tidak terdapat ketentuan mengenai laporan perubahan posisi keuangan atau
laporan arus kas walaupun CNCC merekomendasikan untuk membuatnya. Untuk
memberikan gambaran yang sebenarnya dan sewajarnya (image fidele), laporan keuangan
harus disusun sesuai dengan peraturan (regularite) dan dengan niat baik
(sincerite).
·
Jerman
Lingkungan
akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar biasa
sejak berakhirnya Perang Dunia I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut
adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara independen
hampir tidak tersisa setelah perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah
sistem pelaporan keunagan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris Amerika
tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar. Pada awal tahun 1970an, Uni Eropa
mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-negara
anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh,
dan kedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum Jerman melalui Undang-Undang
Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985. Dua
undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998, yang pertama menambah sebuah
paragraf baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan
perusahaan yang menerbitkan saham/utang pada sebuah pasar modal yang
terorganisir untuk menggunakan prinsip akuntansi yang diterima secara
internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua,
memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standar
akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi. Hukum pajak secara garis besar
menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip)
menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam
catatan keuangan perusahaan.
Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi
tahun 1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui
badan swasta yang menetapkan standard nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
a.
Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
b.
Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas
legislasi akuntansi yang baru
c.
Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi
internasional seperti IASB
Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus
menentukan ketentuan akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan yang
berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut bentuk orgasisasi.
Undang-undang Akuntansi 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan
keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan
keuangan, laporan manajemen, dan laporan auditor.
Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode
pembelian/akuisisi adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan
kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua bentuk
metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai buku dan metode revaluasi.
HGB tidak mengatur translasi mata uang asing dan perusahaan di Jerman
menggunakan sejumlah metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa
cara, akibatnya perhatian khusus harus diberikan terhadap catatan laporan
keuangan di mana metode translasi mata uang asing harus dijelaskan.
·
Amerika
Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector
swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Fincancial Accounting Standard
Board-FASB), tetapi sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau
Securities Exchange Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standarnya sendiri.
System AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum
mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan
di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara bagian, bukan hum federal. Meskipun
memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standard akuntansi dan pelaporan
untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta yang
menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan memberikan
tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang salah.
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh
sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini:
a.
Laporan manajemen
b.
Laporan auditor independen
c. Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, neraca,
laporan arus kas, laporan laba komprehensif dan laporan ekuitas pemegang saham
d.
Diskusi manajemen dan analisis atas hasil kondisi dan
laporan keuangan
e.
Pengungakapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh
paling penting terhadap laporan keuangan
f.
Perbandingan data keuangan tertentu selama 5 atau 10
tahun
g.
Data kuartal terpilih
Aturan
pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus
melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan
pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan.
Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian. Goodwill
dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar pemberian yang diberikan
dalam pertukaran dan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh. Goodwill
tersebut harus dikaji ulang terhadap penurunan nilai tiap tahunnya dan
dihapusbukukan dan dibebankan di dalam laba jika nilai bukunya melebihi nilai
wajarnya
BAB III
Pelaporan dan Pengungkapan
Pelaporan dan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi,
tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam
tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan
Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan
yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar
didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di kebanyakan
negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank
(dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak
informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Bursa saham dan pengaturan pemerintah secara umum
membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk melengkapi semua informasi
keuangan dsan nonkeuangan yang hamper sama seperti yang dibutuhkan untuk
perusahaan domestic. Perusahaan asing yang terdaftar secara umum memiliki
fleksibilitas yang berhubu8ngan dengan prinsip akuntansi yang mereka gunakan
untuk sejumlah pengungkapan. Akan tetapi , banyak Negara tidak mengawasi dan
melaksanakan kebutuhan akan “ pengungkapan kesesuaian antar yuridiska”.
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa
sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan
domestik dan asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang
menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana
akan meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan
kualitas pasar keseluruhan.
Perlindungan investor dan kualitas pasar , yaitu :
a. Preoteksi
investor . investor dijamin dengan informasi dan dilindungi dengan pelaksanaan
dan pengawasan peraturan pasar.
b. Kualitas
pasar. Pasar adalah adil, tersusun, efisien, dan bebas dari penyalahgunaan dan
perbuatan kejahatan. Keadilan pasar dipromosikan dengan akses informasi yang
wajar dalam kesempatan berdagang. Efisiensi pasar berkembang dengan meningkatkan
likuiditas dan mengurangi biaya transaksi. Prinsip para investor yang
beorientasi pasar yang harus dijalankan , yaitu :
Ø Keefektifan
Biaya
Ø Fleksibilitas
dan kebebasan pasar
Ø Laporan keuangan
transparan dan pengungkapan menyeluruh
Ø Perlakuan
setara perusahaan domestic dan asing
·
Praktik Pelaporan
Pengungkapan
Praktik pengungkapan laporan
tahunan memperlihatkan respons manajer terhadap kebutuhan pengungkapan dan
insentif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan kepada pengguna
secara sukarela.
Pada bagian ini , kita fokus pada
:
a. Pengungkapan
terhadap informasi kedepan
b. Segmen pengungkapan
c. Pelaporan
tanggung jawab social
d. Pengungkapan
peraturan perusahaan
e. Pengungkapan
dan laporan usaha internet
·
Pembahasan
Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat
Secara umum SEC mewajibkan
pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya sama
dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik. Syarat laporan keuangan SEC
bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang
ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan pengungkapan terkini melindungi
investor dan memastikan kualitas pasar modal AS.
Beberapa pengamat menyatakan
bahwa syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari
pembuatan sekuritas mereka yang ada di amerika serikat. Haal ini juga
dinyatakan bahwa persyaratan registrasi SEC aasebenarnya bisa menyesatkan investor
amerika dengan memberikan penampilan perbandingan yang salah untuk laporan
keuangan yang mungklin mengharuskan penafsiran yang berbeda daripada laporan
amerika serikat.
Implemetasi Sarbanes-Oxley Act
2002 (SOX) telah disertakan bersama dengan keseluruhan baru tentang bagian 404
ini yang seharusnya kepala dan kepala petugas keuangan perusahaan public untuk
menilai dan meresmikan keefektifan dan pengendalian internal yang memadai.
·
Pelaporan
Pertanggungjawaban Penuh
Saat ini perusahaan dituntut
untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan,
pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan
karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang
permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan
pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan
tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor
karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
Masalah lingkungan meliputi akibat
dari proses produksi, produk , dan jasa udara, air, tanah, biodiversity, dan
kesehatan manusia. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
Prancis sekarang diharuskan untuk mengumumkan hasil aktivitas di lingkungan
mereka. Di antaranya, informasi harus diserahkan dalam:
a. Air,
bahan baku, dan konsumsi energi, dan tindakan yang di ambil ntuk meningkatkan
efisiensi energi.
b. Tindakan untuk mengurangi polusi pada udara, air dan
tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
c. Sejumlah ketentuan untuk resiko lingkungan
·
Pengungkapan
Laporan Tahunan Perusahaan di Negara- Negara Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan
perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan
kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju.
Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan
perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan
Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah
di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola
perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu
berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan
kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya
kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila
dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan
investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat -waktu dan kredibel di
Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons
terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat
dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
BAB IV
Translasi Mata Uang
Translasi Mata Uang
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk
mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca
informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing
induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang
asing, yaitu:
1. mencatat
transaksi mata uang asing
2. memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
3. berkomunikasi
dengan peminat saham asing
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar
spot, pasar forward, atau pasar swap.
Ø Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah
tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Ø Kurs pada
pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat palasu
pasar forward.
Ø Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
·
Efek Laporan
Keungan Terhadap Kurs Alternatif Transaksi Mata Uang Asing
Tiga kurs
translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap
mata uang domestic, yaitu:
a. Kurs saat
ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
b. Kurs historis;
translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan uang pertama ali didapatkan
atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
c. Kurs rata-rata;
nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat
ini.
·
Transaksi
Mata Uang Asing
·
Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai
tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap
pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya
merupakan kejadian tunggal.
·
Perspektif
Transaksi Ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang
terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
·
Translasi
Mata Uang Asing
Ø Metode nilai
tukar tunggal
Ø Metode nilai
tukar ganda
-
Metode Current-Noncurrent
-
Metode Moneter-Nonmoneter
-
Metode Kurs Sementara
·
Pengembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang
Beberapa
perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara
Amerika, sebagai berikut:
1. Pra –
1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari
Accounting Research Bulletin No. 43.
2. 1965 –
1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang
asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board
Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3. 1975 –
1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4. 1981 –
Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52
pada tahun 1981.
·
Gambaran Standar
No. 52 / Standar Akuntansi Internatonal 21
Ø Translasi
saat mata uang local adalah mata uang fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1. Seluruh
asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs
historis.
2. Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu
transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3. Keuntungan
dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
Ø Translasi
mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional
1. Aset dan
kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item
nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Aset dan
kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item
nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
3. Aset dan
kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item
nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
Ø Transalasi
saat mata uang asing adalah mata uang fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah
mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang
dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
·
Permasalahan
Perhitungan
a. Perspektif
laporan
b. Harga perolehan
c. Konsep pendapatan
d. Laba terkelola
·
Translasi
Mata Uang Asing dan Inflasi
Hubungan terbalik antara tingkat
inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan
secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
***
Sumber:
-
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
-
Sriartha,
dkk. 2004. Perspektif Global. Tidak diterbitkan: Singaraja
No comments:
Post a Comment